SAMBAS SERAMBI MEKAH
Sambas adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan
Barat. Kabupaten Sambas memiliki luas wilayah 6.395,70 km²
atau 639.570 ha (4,36% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan
Barat), merupakan wilayah Kabupaten yang terletak pada bagian pantai
barat paling utara dari wilayah provinsi Kalimantan Barat. Panjang pantai ±
128,5 km dan panjang perbatasan negara ± 97 km. Serambi mekah yang
terbentuk sekarang ini adalah hasil pemekaran kabupaten pada tahun 2000.
Sebelumnya wilayah Kabupaten Sambas sejak tahun 1960 adalah meliputi Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang.
sekarang di mana pembentukan Kabupaten Sambas pada tahun 1960 itu adalah
berdasarkan bekas wilayah kekuasaan Kesultanan
Sambas. Disini akan di jelaskan sedikit mengapa sambas disebut
sebagai serambi mekah, yang diperoleh dari situs yang banyak dikunjungi oleh
masyarakat sambas, yaitu http://www.bloggersambas.com/2014/02/serambi-mekkah-di-kerajaan-sambas.html.
Kerajaan Sambas Pada masa
pemerintahan Sultan Muhammad Tsafiudin II lebih memberikan perhatiannya pada pembangunan
dan kesejahteraan rakyat terutama dibidang pendidikan. Berkata pendidikan dan
pengalaman baginda sewaktu muda, banyak perubahan-perubahan yang terjadi dimasa
pemerintahannya. Belum ada Sultan terdahulu yang menyamai baginda dalam
lapangan meningkatkan pengetahuan dan kemajuan rakyat.
Banyak pemuda pemuda yang berbakat di bidang agama
diberi beasiswa oleh baginda Sulthan Muhammad Tsafiudin II untuk melanjutkan
pendidikannya di Al Azhar kairo Mesir. Diantaranya yang terkenal adalah H.
Muhammad Basiuni Imran yang kemudian diangkat sebagai maharaja Imam Kerajaan
Sambas.
Pada tahun 1872, baginda mendirikan
sekolah pertikuler , pada bulan september 1903 M didirikan sebuah sekolah bumi
putra kelas II, kemudian pada tanggal 1 Desember 1910 M didirikan lagi sebuah
sekolah, yaitu “ Special school” sumber lain menyebutkan Byzondere School yang
kemudian pada tahun 1915M sekolah tersebut dirubah menjadi Hollands Inlandsche
school (HIS). Pada tahun 1916 M baginda shultan mendirikan lagi sebuah sekolah
yang bernafaskan islam yaitu Madrasah Shultaniah yang pembinaannya dipercayakan
kepada putera Sambas dari kampung dagang, Haji Fauzi Imran.
Pada masa itu di kesultanan Kerajaan
Sambas banyak terdapat para ulama, mubaligh dan cendikiawan yang terdapat
di Mekkah. Sehingga akhirnya saking tingginya pengetahuan para ulama di Sambas
mengenai ajaran Islam menyebutkan Sambas mendapatkan julukan “Serambi Mekkah”
maksudnya kalau belajar agama Islam di Sambas kualitasnya sama dengan mereka
yang belajar di Mekkah.
Selain Pembangunan dibidang
Pendidikan, Baginda juga mengadakan pembangunan dibidang pertanian, perkebunan
dan perhubungan. Diantaranya pembuatan Irigasi yang berguna untuk mengairi
kebun kebun karet dan ladang rakyat. Banyak juga digali terusan terusan untuk
mencegah banjir, disamping untuk memudahkan rakyat untuk membawa hasil
pertanian dan perkebunan, seperti terusan parit Sebuk, Kartiasa, Semangau,
Sebangkau Semparuk, Parit Baru dan lain lain. Sepanjang terusan tersebut di
tanami dengan pohon-pohon yang mendatangkan hasil.
Dibidang perhubungan Baginda Shultan
membuat jalan dan jembatan, baik di dalam kota maupun di luar kota, seperti
jembatan yang menghubungkan sungai Sambas kecil, jembatan yang menghubungkan
sungai Teberau dan jembatan yang menghubungkan sungai Subah. Baginda juga
membangun jalan yang menghubungkan satu kota dengan kota lainnya, yang
menghubungkan Sambas dengan Pemangkat, Singkawang dan Bengkayang.
Selama 56 tahun lamanya memerintah
negeri Sambas, baginda dapat mengubah kota Sambas menjadi ibukota Kerajaan yang
terpenting di wilayah Kalimantan Barat. Julukan Serambi Mekkah terbukti dengan
prestasi yang ditunjukan oleh masyarakat Sambas diantaranya:
Dimasa sebelum adanya Musabaqah
Tilawatil Quran (MTQ) di Sambas sudah ada kejuaraan
1. “Beradu Ngaji” , masih tercatat qori’ah angkatan 50-an yakni nenda
bunyanga sebagai juara beradu ngaji angkatan 50-an.
2. Hj.Wahdah
Muchsin adalah qori’ah angkatan 60-an yang pernah menjadi juara I MTQ Tingkat
Nasional.
3. Fadilah adalah
salah satu qori’ah angkatan 70-an, beliau pernah menjadi juara II MTQ Tingkat
Nasional tingkat Anak-anak.
4. Hj.Wafizah merupakan
qori’ah angkatan 80-an yang beberapa kali menjadi juara MTQ Tingkat Propinsi
Kalimantan Barat
5. Munazzafina adalah
qori’ah angkatan 80-an beliau pernah menjadi juara MTQ Tingkat Kabupaten
Sambas.
6. Satira adalah
qori’ah angkatan 90-an ,beliau pernah menjadi juara MTQ tingkat Propinsi
Kalimantan Barat.
7. Dang
Sriwanhar merupakan qori’ah angkatan 2000, Juara I MTQ Tingkat Propinsi Kalimantan
Barat golongan remaja tahun 2005.
Dan masih banyak deretan qori dan
qori’ah asal Kabupaten Sambas yang telah mengukir prestasi.
Itulah paparan singkat dari sejarah julukan sambas serambi mekah
yang dapat memberikan sedikit banyaknya pengetahuan bagi masyarakat sambas. Harapan penulis, semoga bupati sambas terpilih
periode 2016/2021 dapat mewujudkan kembali julukan sambas serambi mekah. Amiin