Senin, 20 Juni 2016

artikel


SAMBAS SERAMBI MEKAH


Sambas adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Sambas memiliki luas wilayah 6.395,70 km² atau 639.570 ha (4,36% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat), merupakan wilayah Kabupaten yang terletak pada bagian pantai barat paling utara dari wilayah provinsi Kalimantan Barat. Panjang pantai ± 128,5 km dan panjang perbatasan negara ± 97 km. Serambi mekah yang terbentuk sekarang ini adalah hasil pemekaran kabupaten pada tahun 2000. Sebelumnya wilayah Kabupaten Sambas sejak tahun 1960 adalah meliputi  Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang. sekarang di mana pembentukan Kabupaten Sambas pada tahun 1960 itu adalah berdasarkan bekas wilayah kekuasaan Kesultanan Sambas. Disini akan di jelaskan sedikit mengapa sambas disebut sebagai serambi mekah, yang diperoleh dari situs yang banyak dikunjungi oleh masyarakat sambas, yaitu http://www.bloggersambas.com/2014/02/serambi-mekkah-di-kerajaan-sambas.html.
Kerajaan Sambas Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Tsafiudin II lebih memberikan perhatiannya pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat terutama dibidang pendidikan. Berkata pendidikan dan pengalaman baginda sewaktu muda, banyak perubahan-perubahan yang terjadi dimasa pemerintahannya. Belum ada Sultan terdahulu yang menyamai baginda dalam lapangan meningkatkan pengetahuan dan kemajuan rakyat.
Banyak  pemuda pemuda yang berbakat di bidang agama diberi beasiswa oleh baginda Sulthan Muhammad Tsafiudin II untuk melanjutkan pendidikannya di Al Azhar kairo Mesir. Diantaranya yang terkenal adalah H. Muhammad Basiuni Imran yang kemudian diangkat sebagai maharaja Imam Kerajaan Sambas.
Pada tahun 1872, baginda mendirikan sekolah pertikuler , pada bulan september 1903 M didirikan sebuah sekolah bumi putra kelas II, kemudian pada tanggal 1 Desember 1910 M didirikan lagi sebuah sekolah, yaitu “ Special school” sumber lain menyebutkan Byzondere School yang kemudian pada tahun 1915M sekolah tersebut dirubah menjadi Hollands Inlandsche school (HIS). Pada tahun 1916 M baginda shultan mendirikan lagi sebuah sekolah yang bernafaskan islam yaitu Madrasah Shultaniah yang pembinaannya dipercayakan kepada putera Sambas dari kampung dagang, Haji Fauzi Imran.
Pada masa itu di kesultanan Kerajaan Sambas banyak terdapat para ulama, mubaligh dan cendikiawan yang terdapat di Mekkah. Sehingga akhirnya saking tingginya pengetahuan para ulama di Sambas mengenai ajaran Islam menyebutkan Sambas mendapatkan julukan “Serambi Mekkah” maksudnya kalau belajar agama Islam di Sambas kualitasnya sama dengan mereka yang belajar di Mekkah.
Selain Pembangunan dibidang Pendidikan, Baginda juga mengadakan pembangunan dibidang pertanian, perkebunan dan perhubungan. Diantaranya pembuatan Irigasi yang berguna untuk mengairi kebun kebun karet dan ladang rakyat. Banyak juga digali terusan terusan untuk mencegah banjir, disamping untuk memudahkan rakyat untuk membawa hasil pertanian dan perkebunan, seperti terusan parit Sebuk, Kartiasa, Semangau, Sebangkau Semparuk, Parit Baru dan lain lain. Sepanjang terusan tersebut di tanami dengan pohon-pohon yang mendatangkan hasil.
Dibidang perhubungan Baginda Shultan membuat jalan dan jembatan, baik di dalam kota maupun di luar kota, seperti jembatan yang menghubungkan sungai Sambas kecil, jembatan yang menghubungkan sungai Teberau dan jembatan yang menghubungkan sungai Subah. Baginda juga membangun jalan yang menghubungkan satu kota dengan kota lainnya, yang menghubungkan Sambas dengan Pemangkat, Singkawang dan Bengkayang.
Selama 56 tahun lamanya memerintah negeri Sambas, baginda dapat mengubah kota Sambas menjadi ibukota Kerajaan yang terpenting di wilayah Kalimantan Barat. Julukan Serambi Mekkah terbukti dengan prestasi yang ditunjukan oleh masyarakat Sambas diantaranya:
Dimasa sebelum adanya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Sambas sudah ada kejuaraan
1.    Beradu Ngaji , masih tercatat qori’ah angkatan 50-an yakni nenda bunyanga sebagai juara beradu ngaji angkatan 50-an.
2.       Hj.Wahdah Muchsin adalah qori’ah angkatan 60-an yang pernah menjadi juara I MTQ Tingkat Nasional.
3.       Fadilah adalah salah satu qori’ah angkatan 70-an, beliau pernah menjadi juara II MTQ Tingkat Nasional tingkat Anak-anak.
4.       Hj.Wafizah merupakan qori’ah angkatan 80-an yang beberapa kali menjadi juara MTQ Tingkat Propinsi Kalimantan Barat
5.    Munazzafina adalah qori’ah angkatan 80-an beliau pernah menjadi juara MTQ Tingkat Kabupaten Sambas.
6.    Satira adalah qori’ah angkatan 90-an ,beliau pernah menjadi juara MTQ tingkat Propinsi Kalimantan Barat.
7.      Dang Sriwanhar merupakan qori’ah angkatan 2000, Juara I MTQ Tingkat Propinsi Kalimantan Barat golongan remaja tahun 2005.
Dan masih banyak deretan qori dan qori’ah asal Kabupaten Sambas yang telah mengukir prestasi.
Itulah paparan singkat dari sejarah julukan sambas serambi mekah yang dapat memberikan sedikit banyaknya pengetahuan  bagi masyarakat sambas.  Harapan penulis, semoga bupati sambas terpilih periode 2016/2021 dapat mewujudkan kembali julukan sambas serambi mekah. Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar